Amfibia adalah: binatang yang dapat hidup di
air dan di darat, seperti katak.
Anekdot adalah: jenis teks yang berisi
peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau menjengkelkan sebagai akibat dari krisis
yang ditanggapi dengan reaksi. Anekdot mempunyai struktur teks adalah: ab straksi^orientasi^krisis^reaksi^koda.
Tanda “^” berarti “diikuti oleh”.
Argumentasi adalah: alasan yang digunakan untuk
mempertahankan pendapat.
Arteri adalah: jenis pembuluh darah.
Bilingual adalah: berhubungan dengan kemampuan
untuk menggunakan dua bahasa. => Multilingual
Definisi adalah: batasan, pengertian. Contoh
adalah: Mamalia adalah binatang yang menyusui.
Demokrasi adalah: nama bentuk atau sistem
pemerintahan; gagasan atau pandangan yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Demokrasi
dipraktikkan di berbagai bidang, misalnya ekonomi, politik, bahasa, dan budaya.
Demonstrasi adalah: unjuk rasa adalah: melakukan
protes dengan menghimpun masa.
Deskripsi adalah: jenis teks yang menggambarkan
keadaan (sifat, bentuk, ukuran, warna, dan sebagainya) sesuatu (manusia atau
benda) secara individual dan unik. Teks ini mengutamakan hubungan antara
keseluruhan dan bagian-bagiannya. Struktur teksnya adalah pernyataan tentang
hal yang dideskripsikan^bagian yang dideskripsikan.
Diskusi adalah: jenis teks yang berisi
tinjauan terhadap sebuah isu dari dua sudut pandang yang berbeda, yaitu sisi
yang mendukung dan menentang isu tersebut. Teks diskusi sering disebut teks
argumentasi dua sisi. Struktur teksnya adalah isu^argumentasi yang mendukung^
argumentasi yang menentang^kesimpulan/rekomendasi.
Editorial adalah: jenis teks pada koran atau
majalah yang merupakan ungkapan wawasan atau gagasan terhadap sesuatu yang
mewakili koran atau majalah tersebut. Editorial juga disebut tajuk rencana.
Eksemplum adalah: jenis teks rekaan yang berisi
insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi,
partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi ia tidak dapat
berbuat apa-apa. Struktur teksnya adalah abstrak^orientasi^insiden^interpretas
i^koda.
Eksplanasi adalah: jenis teks yang menjelaskan
hubungan logis dari beberapa peristiwa. Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa
timbul karena ada peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut
mengakibatkan peristiwa yang lain lagi sesudahnya. Struktur teksnya adalah
pernyataan umum^urutan alasan logis.
Eksposisi adalah: jenis teks yang berfungsi
untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi
yang kuat. Teks ini berbeda dengan teks diskusi yang berisi dua sisi
argumentasi; teks eksposisi hanya berisi satu sisi argumentasi adalah: sisi
yang mendukung atau sisi yang menolak. Struktur teksnya adalah pernyataan
pendapat (tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat. => Diskusi.
Elastis adalah: lentur.
Fungsi (nomina), fungsional (adjektiva)
adalah: istilah umum yang digunakan untuk menyatakan kegunaan. Dalam Linguistik
Sistemik Fungsional (LSF), fungsi mengacu pada tiga hal adalah: fungsi
ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. => Makna
Metafungsional.
Fungsi ideasional adalah: fungsi untuk mengungkapkan
realitas fisik dan biologis serta berkenaan dengan interpretasi dan
representasi pengalaman.
Fungsi interpersonal adalah: fungsi untuk mengungkapkan
realitas sosial serta berkenaan dengan interaksi antara penutur/penulis dan
pendengar/pembaca.
Fungsi tekstual adalah: fungsi untuk mengungkapkan
realitas semiotis/simbol dan berkenaan dengan cara penciptaan teks dalam
konteks.
Gagasan adalah: pendapat; opini.
Genre adalah: secara sempit, jenis-jenis
teks atau wacana; secara luas, konteks budaya yang melatarbelakangi lahirnya
teks. => Teks.
Pada konteks budaya yang lebih luas, genre adalah
proses sosial yang berorientasi pada tujuan yang dicapai secara bertahap.
Dikatakan sosial karena manusia berkomunikasi dengan menggunakan genre atau
teks; dikatakan berorientasi pada tujuan karena orang menggunakan genre atau
teks untuk mencapai tujuan komunikasi; dan dikatakan bertahap karena untuk
mencapai tujuan tersebut, biasanya dibutuhkan beberapa tahap melalui pembabakan
dalam struktur teks. => Struktur teks.
Habitat adalah: tempat tinggal khas bagi
orang atau masyarakat. Di bidang biologi, istilah ini berarti lingkungan
kehidupan bagi organisme, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Hierarki (nomina), hierarkis (adjektiva)
adalah: urutan tingkatan atau jenjang. Di bidang biologi, terdapat urutan
tingkatan dari yang tinggi menuju yang rendah adalah: keluarga, order, genus,
dan spesies.
Humor adalah: lucu; jenaka; keadaan dalam
cerita yang menggambarkan kelucuan atau kejenakaan.
Invertebrata adalah: tidak bertulang belakang.
=> Vertebrata.
Kalimat adalah: gugusan kata dalam satuan
ortografis yang diawali oleh huruf besar dan diakhiri oleh tanda titik (.).
Dalam LSF, kalimat tidak dibedakan dengan klausa dalam hal bahwa kalimat dan
klausa mempunyai kedudukan yang sama dalam tata bahasa, yaitu keduanya
mengandung setidak-tidaknya subjek dan predikator. => Klausa.
Menurut kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi
kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
Kalimat simpleks adalah: kalimat yang hanya terdiri
atas satu verba utama yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat
simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat tunggal) hanya mengandung satu
struktur adalah: subjek^predikator^(pelengkap)^(keteran gan). Unsur yang
diletakkan di dalam kurung belum tentu ada dalam kalimat. Pada contoh berikut
ini yang dimaksud verba utama adalah menulis. Verba tinggal pada
unsur subjek dianggap bukan verba utama. Kalimat tersebut mempunyai satu
struktur, yaitu subjek^predikator^keterangan cara.
Pak guru yang tinggal di rumah dinas itu
|
mengajar
|
dengan baik.
|
subjek
|
predikator
|
keterangan cara
|
Kalimat kompleks adalah: kalimat yang terdiri atas
lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari
satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dan
struktur yang lain biasanya dihubungkan oleh konjungsi, tetapi sering pula
hubungan itu hanya ditunjukkan oleh tanda koma atau titik koma, bahkan tidak ditunjukkan
oleh tanda baca apa pun. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua jenis, yaitu
kalimat kompleks parataktik dan kalimat kompleks hipotaktik.
Kalimat
kompleks parataktik adalah: kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih
yang dinyatakan dengan hubungan konjungtif sejajar dengan makna, antara lain dan,
tetapi, dan atau. Contoh berikut ini mengandung dua verba utama, yaitu
masing-masing disebut, dalam dua struktur yang dirangkaikan oleh konjungsi dan.
Contoh tersebut mempunyai dua struktur (yang kebetulan sama), yaitu
masing-masing subjek^predikator^pelengkap. Struktur 1 dan struktur 2
berhubungan secara sejajar dengan konjungsi dan.
Kalimat kompleks hipotaktik adalah: kalimat kompleks yang dapat
dinyatakan dengan hubungan konjungtif tidak sejajar dengan makna, antara lain apabila,
jika, karena, dan ketika. Pada contoh berikut ini,
struktur 1 dan struktur 2 dirangkaikan dengan konjungsi apabila. Kedua
struktur itu berhubungan secara tidak sejajar. Struktur 2 menjadi syarat berlangsungnya
kejadian pada struktur 1.
Kalimat imperatif adalah: kalimat yang berfungsi untuk
memerintah. Contoh adalah: Ambilkan aku minum!
Kalimat deklaratif adalah: kalimat yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi atau berita. Contoh adalah: Akhir-akhir
ini, harga buku mahal.
Kalimat interogatif adalah: kalimat yang berfungsi untuk
bertanya. Terdapat dua macam kalimat interogatif, yaitu kalimat interogatif
yang dijawab ya atau tidak dan kalimat interogatif yang jawabnya
berupa informasi. Secara berturut-turut kedua jenis kalimat interogatif itu
dapat dicontohkan sebagai berikut adalah: Dapatkah Anda berenang? dan Pukul
berapakah Anda pulang?
Kapiler adalah: jenis pembuluh darah.
Kata adalah: satuan bahasa yang dapat
berdiri sendiri, yang dapat berupa morfem tunggal atau morfem gabungan. => Morfem.
Kata dapat digolongkan menjadi jenis-jenis kata. (Jenis-jenis kata di bawah ini
tidak disusun menurut abjad).
Kata benda (nomina) adalah: kata yang mengacu
pada orang, benda, atau hal-hal yang bersifat abstrak semacam perasaan atau
kualitas, misalnya kursi, bangunan, persetujuan, keputusan,
dan konsep.
Kata kerja (verba) adalah: kata yang mengacu pada
aksi, peristiwa, atau keadaan, misalnya menulis, pergi, mengira,
dan memasak.
Kata keterangan (adverbia) adalah: kata yang dapat
memberikan keterangan tentang kapan, bagaimana, di mana, atau dalam keadaan
bagaimana sesuatu berlangsung, misalnya kemarin, di Jakarta, dan dengan
cepat.
Kata ganti (pronomina) adalah: kata yang
digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara
tidak langsung, misalnya ia, -nya, mereka, kita,
dan kami.
Kata sifat (adjektiva) adalah: kata yang
digunakan untuk menerangkan kualitas sesuatu, seperti ciri-ciri, wujud, warna,
atau ukuran, misalnya bagus, cantik, mahal, muda, penting.
Kata sandang (artikula) adalah: kata penentu (determiner)
yang digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata benda, misalnya sebuah,
suatu, beberapa, dan sebagian.
Kata sambung (konjungsi) adalah: kata yang
digunakan untuk merangkaikan dua kalimat tunggal atau lebih, misalnya dan,
tetapi, setelah, sebelum, apabila, dan karena.
Kata depan (preposisi) adalah: kata gramatikal
yang selalu diikuti oleh benda atau kelompok kata benda, misalnya di, ke,
dalam, dengan, pada, untuk, dan dari.
Kata bilangan (numeralia) adalah: kata yang
digunakan untuk menunjuk jumlah atau angka, misalnya satu, dua, tiga,
empat, dan lima.
Kata seru (eksklamasi) adalah: kata penanda
wacana yang digunakan untuk mengungkapkan ketakjuban, kemarahan, keterkejutan,
dan sebagainya, misalnya ah, em, oh, wah.
Kelompok kata adalah: kata kompleks. Kelompok kata
meliputi kelompok nomina, kelompok verba, kelompok adjektiva, kelompok
adverbia, dan kelompok preposisi. Kelompok kata berbeda dengan frasa dalam hal
bahwa kelompok merupakan perluasan dari kata, sedangkan frasa merupakan bentuk
singkat dari kalimat. Kelompok kata dianggap sebagai kata kompleks (apabila
dianalogikan dengan kalimat kompleks), sedangkan frasa merupakan konstruksi
kata-kata yang berjajar. Kelompok mengandung muatan logis sebagaimana tercermin
pada pola urutannya, sedangkan frasa lebih menunjukkan bentuk fisik, yang
rangkaian setiap kata di dalamnya belum diberi peran tertentu, khususnya peran
sintaktis dan semantis. Pada tradisi LSF, istilah frasa hanya digunakan pada
penyebutan frasa preposisi. => Kelompok preposisi.
Kelompok
nomina adalah: kelompok
kata dengan nomina sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas. Kata-kata
lain yang berfungsi sebagai penjelas itu dapat berupa nomina, verba, adjektiva,
atau kata-kata yang lain. Pada contoh berikut ini, meja adalah nomina yang
berfungsi sebagai inti dan kata-kata lain berfungsi sebagai penjelas. Perlu
dicatat bahwa kata-kata penjelas diperinci sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Kelompok
verba adalah: kelompok
kata dengan verba sebagai inti dan kata-kata lain sebagai penjelas.
Kelompok
adjektiva
adalah: kelompok kata dengan adjektiva sebagai intinya. Kelompok adjektiva
dibentuk dengan menggabungkan adjektiva dan adverbia.
Kelompok
adverbia
adalah: dalam bahasa Inggris, kelompok kata dengan inti adverbia dan penjelas
yang berupa adverbia lainnya. Pada contoh kelompok adverbia dalam bahasa
Inggris berikut ini, easily (dengan mudah) merupakan inti dan very merupakan
penjelas. Akan
tetapi, padanannya dalam bahasa Indonesia-yaitu dengan sangat mudah–terdiri
atas tiga kata. Kata sangat berfungsi sebagai penjelas dan dua kata
sisanya dengan mudah yang berfungsi sebagai inti merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
Kelompok
preposisi
adalah: kelompok kata yang mengandung preposisi sebagai inti dan kata-kata lain
sebagai penjelas. Frasa preposisi berbeda dengan kelompok preposisi. Pada frasa
preposisi tidak terdapat kata inti dan kata penjelas, sedangkan pada kelompok
preposisi terdapat preposisi utama yang berfungsi sebagai kata inti dan
terdapat kata lain yang berfungsi sebagai penjelas. Perbedaan lain antara
kelompok preposisi dan frasa preposisi adalah bahwa unsur-unsur selain unsur
inti pada kelompok preposisi dapat dihilangkan, sedangkan pada frasa preposisi
tidak dapat karena preposisi pada frasa preposisi bukan unsur inti dan kelompok
nomina yang mengikutinya juga bukan penjelas.
Keterangan adalah: unsur kalimat yang biasanya
dipenuhi oleh adverbia. Keterangan bersifat sirkumstansial atau yang meliputi
keterangan tempat, keterangan waktu, atau keterangan cara.
Klasifikasi (nomina), mengklasifikasikan (verba)
adalah: pengelompokan, mengelompokkan. => Laporan.
Klausa adalah: gugusan kata
yang terdiri atas setidak-tidaknya subjek dan predikator. Dilihat dari
strukturnya, klausa dan kalimat itu sama. => Kalimat.
Konjungsi adalah: kata sambung. => Kalimat
kompleks.
Konteks (nomina), kontekstual (adjekstiva)
adalah: lingkungan tempat bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan sesama,
baik secara lisan maupun tulis. Apabila bahasa yang terikat oleh norma-norma
budaya yang digunakan untuk berinterasi itu adalah teks, lingkungan beserta
situasi yang melingkupinya adalah konteks. Jadi, bahasa selalu terungkap
sebagai teks dalam konteks. Dengan konteks, bahasa yang digunakan dalam
interaksi itu dapat saling dimengerti.
Kritik adalah: tanggapan atau kecaman yang
disertai pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu karya atau pendapat.
Laporan adalah: jenis teks yang berisi
penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Teks
laporan juga sering disebut teks klasifikasi. Teks ini mengutamakan hubungan
antara kelas dan sub-subkelas atau anggota-anggota kelas yang ada. Struktur
teksnya adalah pernyataan umum/klasifikasi^anggota/aspek yang dilaporkan.
Makna adalah: arti; maksud pembicara atau
penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.
Makna metafungsional adalah: makna yang secara simultan
terbangun dari tiga fungsi bahasa, yaitu fungsi ideasional, fungsi
interpersonal, dan fungsi tekstual. => Fungsi.
Makna khusus adalah: makna istilah yang digunakan
di bidang ilmu tertentu.
Makna umum adalah: makna istilah yang digunakan
dengan cara yang sama pada semua bidang.
Mamalia adalah: binatang menyusui.
Meneroka (berasal dari kata dasar teroka)
adalah: menjelajahi; menelusuri.
Morfem adalah: satuan bentuk bahasa terkecil
yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian bermakna yang lebih kecil.
Multilingual adalah: berhubungan dengan kemampuan
untuk menggunakan dua bahasa atau lebih. => Bilingual.
Naratif adalah: teks rekaan yang berisi
komplikasi yang menimbulkan masalah yang memerlukan waktu untuk melakukan
evaluasi agar dapat memecahkan masalah tersebut. Teks naratif umumnya dijumpai
pada dongeng, hikayat, cerita pendek, atau novel. Struktur teksnya adalah
abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda.
Negosiasi adalah: bentuk interaksi sosial yang
berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang
mempunyai perbedaan kepentingan. Teks yang mengandung unsur negosiasi disebut
teks negosiasi. Struktur teksnya adalah pembukaan^isi^penutup.
Observasi (nomina), mengobservasi (verba)
adalah: pengamatan, mengamati. => Laporan
Paspor adalah: buku kecil yang berisi
keterangan identitas diri yang berfungsi sebagai KTP internasional.
Penceritaan
(recount) adalah: jenis teks yang berisi pengungkapan
pengalaman atau peristiwa yang dilakukan pada masa lampau. Struktur teksnya
adalah orientasi^urutan peristiwa^reorientasi.
Prosedur adalah: jenis teks yang berisi
langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah itu biasanya tidak dapat dibalik-balik, tetapi apabila teks
prosedur mengandung langkah-langkah yang dapat dibalik-balik, teks tersebut
disebut protokol. Struktur teksnya adalah tujuan yang akan
dicapai^langkah-langkah.
Reptilia adalah: binatang melata, seperti
ular, kadal, buaya, dan komodo
Struktur teks adalah: tata organisasi teks, yaitu
cara teks disusun. Sebuah teks ditata sesuai dengan jenisnya. Misalnya, teks
prosedur mempunyai struktur teks tujuan yang akan dicapai^langkah-langkah; teks
laporan mempunyai struktur teks pernyataan umum/ klasifikasi^anggota/aspek yang
dilaporkan.
Teks adalah: satuan lingual yang dimediakan
secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan
makna secara kontekstual. Istilah teks dan wacana dianggap sama dan hanya
dibedakan dalam hal bahwa wacana lebih bersifat abstrak dan merupakan realisasi
makna dari teks. Jenis-jenis teks yang secara umum dikenal adalah deskripsi,
laporan, prosedur, penceritaan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat,
editorial, iklan, negosiasi, anekdot, naratif, eksemplum, dan lain-lain.
Jenis-jenis teks tersebut mempunyai struktur teks yang berbeda dan memanfaatkan
bentuk-bentuk bahasa yang berbeda (misalnya, jenis verba, konjungsi,
partisipan, dan kelompok kata). Struktur teks dan bentuk-bentuk bahasa itu
menjadi ciri-ciri yang menandai teks-teks tersebut.
Tilang adalah: kata yang terbentuk dari kata
bukti pelanggaran.
Transitivitas adalah: aspek gramatika yang
menyangkut verba, partisipan, dan sirkumtansi yang berkaitan dengan verba
tersebut. Secara eksperiensial, klausa merupakan sarana untuk
mengaktualisasikan pola pengalaman manusia terhadap peristiwa yang berlangsung
di sekitarnya (yang direalisasikan oleh verba atau kelompok verba). Partisipan
umumnya berupa pelaku (yang direalisasikan oleh nomina atau kelompok nomina).
Sirkumstansi merupakan perwujudan dari keterangan (tempat, waktu, cara) yang
mencakupi terealisasinya verba di dalam kalimat. Sirkumstansi (yang tidak
selalu ada dalam kalimat) direalisasikan oleh adverbia atau kelompok adverbia. =>
Verba.
Visa adalah: surat yang berbentuk seperti
kupon yang berfungsi sebagai izin tinggal di luar negeri dalam jangka waktu
tertentu.
Vena adalah: jenis pembuluh darah.
Verba adalah: kata yang menunjukkan aksi,
peristiwa, atau keadaan. Terdapat enam jenis verba dalam bahasa. => Transitivitas.
Verba
material
adalah: verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca,
menulis, dan memukul. Pada verba material terdapat partisipan yang melakukan
sesuatu yang disebut aktor dan partisipan yang lain (tidak selalu ada) yang
dituju oleh verba tersebut yang disebut sasaran. Contoh, Ayah (aktor) membaca (verba adalah: material) koran (sasaran).
Verba mental adalah: verba yang menerangkan
persepsi (misalnya adalah: melihat, merasa), afeksi (misalnya
adalah: suka, khawatir), dan kognisi (misalnya adalah: berpikir,
mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan pengindera (senser)
dan fenomena. Contoh adalah: Ayah (pengindera) mendengar (verba adalah: mental)
kabar itu (fenomena).
Verba relasional adalah: verba yang menunjukkan
hubungan intensitas (yang mengandung pengertian A adalah B), sirkumstansi (yang
mengandung pengertian A pada/di dalam B), dan milik (yang mengandung pengertian
A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke dalam verba relasional
identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke dalam verba
relasional atributif. Pada verba relasional identifikatif terdapat partisipan
token (token) atau teridentifikasi (identified) dan nilai (value)
atau pengidentifikasi (identifier). Contoh adalah: Ayah (token)
adalah (verba relasional identifikatif) pelindung keluarga (nilai). Pada
verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang (carrier) dan
sandangan (attribute). Contoh adalah: Ayah (penyandang) mempunyai
(verba relasional atributif) mobil baru (sandangan).
Verba verbal adalah: verba yang menunjukkan
pemberitahuan atau pewartaan (misalnya adalah: memberitahukan, mengatakan).
Pada verba verbal terdapat partisipan pewicara dan wicara. Contoh adalah: Ayah
(pewicara) berkata (verba verbal) adalah: Saya lelah (wicara) atau ayah
(pewicara) berkata (verba verbal) bahwa ia lelah (wicara).
Verba perilaku adalah: verba yang menunjukkan
perilaku, baik fisik maupun psikologis. Yang pertama disebut verba perilaku
verbal, yaitu verba yang menunjukkan perpaduan antara ucapan pada verba verbal
dan tindakan pada verba material (misalnya adalah: memuji, menggerutu,
menertawakan); dan yang kedua disebut verba perilaku mental, yaitu verba
yang menunjukkan perpaduan antara ungkapan perasaan pada verba mental dan
tindakan pada verba material (misalnya adalah: mengagumi, mencintai).
Pada verba perilaku terdapat partisipan pemerilaku (behaver) dan sasaran
(tidak harus ada) untuk verba perilaku verbal, serta pemerilaku dan fenomena
untuk verba perilaku mental. Contoh untuk yang pertama adalah: Ayah
(pemerilaku) menggerutu (verba pemerilaku verbal). Contoh untuk yang kedua
adalah: Ayah (pemerilaku) mencintai (verba perilaku mental) kami (fenomena).
Verba eksistensial adalah: verba yang menunjukkan
keberadaan sesuatu (misalnya adalah: ada, terdapat). Partisipan
pada verba ini disebut eksisten, dan biasanya terletak di belakang verba
tersebut. Contoh adalah: Ada/terdapat (verba eksistensial) dua perguruan
tinggi negeri (eksisten) di Solo.
Vertebrata adalah: bertulang belakang. => Invertebrata.
Wacana
=> Teks.
0 komentar :
Post a Comment